PEMUDA
Delapan Pemuda
Raih Penghargaan Kemenpora
Menpora Andi
Mallarangeng (tengah) memberi sambutan dalam acara penghargaan kepada delapan
pemuda berprestasi dalam rangkaian peringatan HSP ke-84, di Jakarta kemarin.
JAKARTA– Dalam rangkaian peringatan
Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-84,delapan pemuda berprestasi tingkat nasional
menerima penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Mereka adalah lima pemuda pelopor,satu pemuda sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3),dan dua pramuka berprestasi tingkat Penegak dan Pandega. Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, pemberian penghargaan kepada para pemuda hakikatnya merupakan wujud apresiasi pemerintah terhadap prestasi dan inovasi para pemuda Indonesia.Penghargaan diberikan kepada mereka yang telah menunjukkan karya-karya luar biasa di bidang masing-masing.
Pemberian penghargaan itu merujuk pada sejumlah kriteria penilaian.Setidaknya, peserta adalah pemuda yang memiliki energi dan jiwa positif untuk mengubah suatu gagasan menjadi karya nyata yang dilaksanakan secara konsisten dan gigih. Selain itu,hasil karya orisinal tersebut harus dapat dimanfaatkan dan memperoleh pengakuan dari masyarakat. Terkait proses seleksi dan penilaian,pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada dewan juri untuk melakukan penilaian secara objektif.Pada tahap awal,pemilihan pemuda pelopor diikuti 51 peserta dari 15 provinsi.
Setelah melalui proses seleksi dan penilaian berjenjang,terpilih 15 pemenang dalam lima kategori kepeloporan. Setiap kategori ditetapkan tiga pemenang. ”Untuk setiap kategori,dewan juri menetapkan masing-masing tiga pemenang. Khusus peringkat pertama akan menerima secara langsung pada puncak peringatan HSP ke-84 di Palu,Sulawesi Tengah,28 Oktober,”kata Andi. Sementara penghargaan kepada PSP3 berprestasi dilakukan dengan menyaring 22 calon dari 15 provinsi.
Penghargaan kepada pramuka berprestasi—bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka— dipilah menjadi dua tingkatan: Pramuka Penegak (9 orang dari 6 provinsi) dan Pramuka Pandega (12 orang dari 4 provinsi). Setelah melakukan penyaringan, peringkat pertama bidang kepeloporan pendidikan diraih Arief Sulistiono dari Jawa Tengah,terkait aktivitasnya dalam mendirikan dan mengembangkan pendidikan anak usia dini melalui metode rumah pintar.
Lalu, di bidang kewirausahaan,pemenangnya adalah TH Deka A Putri asal Gresik,Jawa Timur,yang berhasil mengembangkan usaha dalam bidang produksi dan distribusi kopi Luwak Lanang. Di bidang teknologi tepat guna,peraih penghargaan pertama adalah Andriyono dari Jawa Timur.Pemuda jebolan sekolah menengah pertama ini berhasil menciptakan alat produksi asap cair organik dari tempurung kelapa sebagai zat antiseptik.
”Meski putus sekolah,inovasi Andri tidak kalah dengan seorang insinyur,”kata Menpora. Selanjutnya,di bidang kebaharian dan kelautan,penghargaan diraih Nur Wahyudin dari Gunung Kidul,Yogyakarta,yang berhasil melestarikan lobster laut dengan menyelamatkan telur lobster di bunga karang laut.Di bidang seni dan budaya terpilih adalah Tedi Nurmanto. ●edi yuli
Mereka adalah lima pemuda pelopor,satu pemuda sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3),dan dua pramuka berprestasi tingkat Penegak dan Pandega. Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, pemberian penghargaan kepada para pemuda hakikatnya merupakan wujud apresiasi pemerintah terhadap prestasi dan inovasi para pemuda Indonesia.Penghargaan diberikan kepada mereka yang telah menunjukkan karya-karya luar biasa di bidang masing-masing.
Pemberian penghargaan itu merujuk pada sejumlah kriteria penilaian.Setidaknya, peserta adalah pemuda yang memiliki energi dan jiwa positif untuk mengubah suatu gagasan menjadi karya nyata yang dilaksanakan secara konsisten dan gigih. Selain itu,hasil karya orisinal tersebut harus dapat dimanfaatkan dan memperoleh pengakuan dari masyarakat. Terkait proses seleksi dan penilaian,pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada dewan juri untuk melakukan penilaian secara objektif.Pada tahap awal,pemilihan pemuda pelopor diikuti 51 peserta dari 15 provinsi.
Setelah melalui proses seleksi dan penilaian berjenjang,terpilih 15 pemenang dalam lima kategori kepeloporan. Setiap kategori ditetapkan tiga pemenang. ”Untuk setiap kategori,dewan juri menetapkan masing-masing tiga pemenang. Khusus peringkat pertama akan menerima secara langsung pada puncak peringatan HSP ke-84 di Palu,Sulawesi Tengah,28 Oktober,”kata Andi. Sementara penghargaan kepada PSP3 berprestasi dilakukan dengan menyaring 22 calon dari 15 provinsi.
Penghargaan kepada pramuka berprestasi—bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka— dipilah menjadi dua tingkatan: Pramuka Penegak (9 orang dari 6 provinsi) dan Pramuka Pandega (12 orang dari 4 provinsi). Setelah melakukan penyaringan, peringkat pertama bidang kepeloporan pendidikan diraih Arief Sulistiono dari Jawa Tengah,terkait aktivitasnya dalam mendirikan dan mengembangkan pendidikan anak usia dini melalui metode rumah pintar.
Lalu, di bidang kewirausahaan,pemenangnya adalah TH Deka A Putri asal Gresik,Jawa Timur,yang berhasil mengembangkan usaha dalam bidang produksi dan distribusi kopi Luwak Lanang. Di bidang teknologi tepat guna,peraih penghargaan pertama adalah Andriyono dari Jawa Timur.Pemuda jebolan sekolah menengah pertama ini berhasil menciptakan alat produksi asap cair organik dari tempurung kelapa sebagai zat antiseptik.
”Meski putus sekolah,inovasi Andri tidak kalah dengan seorang insinyur,”kata Menpora. Selanjutnya,di bidang kebaharian dan kelautan,penghargaan diraih Nur Wahyudin dari Gunung Kidul,Yogyakarta,yang berhasil melestarikan lobster laut dengan menyelamatkan telur lobster di bunga karang laut.Di bidang seni dan budaya terpilih adalah Tedi Nurmanto. ●edi yuli
SUMBER :
OPINI :
Pemuda adalah suatu umur yang memiliki
kehebatan sendiri, menurut DR.Yusuf Qardhawi ibarat matahari maka usia muda
ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda
mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan
anak kecil atau orang-orang jompo.Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa,bisa
dikatakan seperti dinamit atau TNT bila diledakan.Subhanallah.
Sejarah pun juga membuktikan
bahwa pemuda berperan penting dalam kemerdekaan.Dimana saja,di negara mana saja
kemerdekaan tak pernah luput dari peran pemuda.Karena pemudalah yang paling
bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju lebih baik.Hasan Al
Banna seorang tokoh pergerakan di Mesir pernah berkata,"Di setiap
kebangkitan pemudalah pilarnya, di setiap pemikiran pemudalah pengibar
panji-panjinya."Begitu juga dalam sejarah Islam,banyak pemuda yang
mendampingi Rasulullah dalam berjuangan sperti Mushaib bin Umair ,Ali bin Abi
tholib,Aisyah dll.Waktu itu banyak yang masih berusia 8,10 atau 12 tahun.Dan
usia-usia itu tidak dapat diremehkan.Mereka punya peran penting dalam
perjuangan.Maka dari itu jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka perbaikan
itu yang utama ada di tangan pemuda,Perbaikan itu akan tegak dari tangan pemuda
dan dari pemuda.
Dan dapat dilihat bahwa dari
contoh kasus diatas, bahwa pemuda Indonesia memiliki semangat juang yang
tinggi. Pemuda-pemuda berprestasi ini, menunjukkan karya-karya yang luar biasa
dalam mengisi hari Sumpah Pemuda ke-84. Aksi dari pemuda-pemuda ini dapat
dicontoh untuk pemuda lain agar bangsa ini dipenuhi dengan pemuda-pemuda yang
berprestasi.
SOSIALISASI
Konflik Warga
di Tambang Emas-Sosialisasi Lemah Jadi Biang Kerok
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur
Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho menilai penolakan warga sejumlah desa
di Kecamatan Batangtoru lebih dikarenakan sosialisasi yang kurang. “Sebenarnya
dari sisi lingkungan tidak berbahaya. Artinya, bahwa itu lebih pada
soasialisasi yang kurang ke masyarakat,” katanya kepada wartawan di Kantor
Gubernur Sumut,Jalan Pangeran Diponegoro, Medan,Senin (10/9).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut
memastikan limbah Tambang Emas Martabe di Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru
itu sudah melalui proses analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan
diperkirakan tidak akan mengganggu lingkungan.Dari beberapa kali pertemuan dan
pembahasan serta turun langsung ke lapangan, semuanya telah melalui proses
Amdal dan peraturan yang berlaku. Gatot mengetahui dari laporan Badan
Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pertambangan dan Energi (Dsitamben) Sumut yang
telah turun langsung meneliti limbahnya ketika mulai muncul penolakan
warga.
Dalam laporan yang diberikan ternyata
Amdal tambang sudah sesuai peraturan. Ditanya wartawan apakah limbah air itu
masih mengandung zat kimia, seperti pemakaian mercuri untuk pemprosesan air
sisa, dia mengaku tidak tahu persis. “Saya bukan orang yang secara detail mengetahui
proses kimia,namun ini sangat bagus untuk masukan ke kita. Kami percaya
terhadap kinerja staf kami bahwa sejauh ini tambang itu tidak merusak
lingkungan,” tandasnya.
Karena itu,Pemprov Sumut akan
mengundang Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu untuk membicarakan sejauh mana
sosialisasi yang efektif bisa dilakukan kepada masyarakat. Pemprov ingin agar
program Tambang Emas Martabe berjalan terus,dan di sisi lain masyarakat bisa
memahaminya. Diakui dia,Pemprov Sumut bersama Pemkab Tapsel mendapat porsi 5% dari
total kepemilikan saham, dimana 30% dari jumlah itu adalah hak pemprov dan
sisanya untuk Pemkab Tapsel.
Bahkan, pemprov mengusulkan tambahan
porsi saham, namun hingga saat ini belum ada jawaban. Menariknya, papar Gatot,
sifat kepemilikan saham 5% tersebut tidak mengalami delusi atau pemerintah
daerah tetap kebagian saham 5% jikapun nantinya perusahaan tumbuh
berkembang.“Ini terobosan bagus yang memang kita apresiasi berkat inisiator
dari Bapak Ongku (P Hasibuan) Bupati Tapsel sebelumnya,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, masyarakat
dari sedikitnya enam desa di sekitar tambang emas melakukan aksi unjuk rasa
menolak rencana PT G-Resource memasang pipa saluran air sisa proses ke Sungai
Batangtoru, pekan lalu.Warga khawatir sungai yang mereka gunakan sehari-hari
akan tercemar. Manager Komunikasi PT Agincourt Resources Katarina Siburian
mengatakan,hasil kajian Amdal yang telah disetujui Bupati Tapsel pada Maret
2008 menyebutkan, air yang telah diproses dalam waste water polishing
plant(WWPP) dan sudah memenuhi baku mutu yang disyaratkan dalam Kepmen
Lingkungan Hidup No 202/ 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan atau
Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dialirkan ke Sungai Batangtoru. “Walau
demikian, kami masih menunda pembangunan pemasangan pipa sampai adanya
komunikasi positif dengan m rinaldi khair _masyarakat,”ujarnya.
SUMBER :
OPINI :
Sosialisasi adalah
sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan
aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Jadi,
sosialisasi dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Pentingnya kita
bersosialisasi adalah untuk menghindari keributan dalam masyarakat.
Seperti contoh kasus diatas, masyarakat
melakukan unjuk rasa untuk menolak rencana PT G-Resource memasang pipa saluran
air sisa proses ke Sungai Batangtoru. Hal ini dikarnakan kurangnya sosialisasi
antara masyarakat dengan PT G-Resource. Seharusnya dari pihak PT G-Resource
sendiri, memberikan suatu penjelasan kepada masyarakat bahwa air limbah
tersebut air limbah tersebut telah diproses dalam waste water polishing
plant(WWPP) dan sudah memenuhi baku mutu yang disyaratkan dalam Kepmen
Lingkungan Hidup No 202/ 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan atau
Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dialirkan ke Sungai Batangtoru.