1. Pengertian Organisasi
Organisasi
adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi
pada dasaranya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian
Organisasi menurut para ahli :
o
Stoner
Organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
o
James D.Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
o
Cester I. Benhard
Organisasi merupakan suatu system aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih.
o
Stephen P. Robbin
Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2. Manajemen dan Organisasi
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno menagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
A.
Manajemen
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengeatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efektif dan efisien.
Tujuan-tujuan
Manajemen, terdiri atas 4:
1.
Manajemen Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan
manajemen sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pad apencapaian
efektivitas organisasi.
2.
Manajememn Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi
departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3.
Manajemen Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan social merespon
terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui
tindakan meminimasi dampak negative terhadap organisasi.
4.
Manajemen Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian
tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi indivisual
terhadap organisasi.
Fungsi
dan Proses Manajemen
Dalam manajemen perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu,
dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karna tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain-pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan-tak akan
dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau
rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan ersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal
adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu.
Ciri-ciri Manajer Profesional :
-
Orang-orang professional mendasarkan keputusannya
pada prinsip-prinsip umum
-
Orang-orang professional mencapai status
profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau factor lain
yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
-
Orang-orang professional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya.
B.
Organisasi
Organisasi
adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi
pada dasaranya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Bentuk-bentuk Organisasi :
1.
Organisasi Politik adalah organisasi atau kelompok
yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam
ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
2.
Organisasi Sosial adalah perkumpulan social yang
dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hokum maupun yang tidak berbadan hokum.
3.
Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah
berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama.
Prinsip-prinsip
Organisasi :
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan
“pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara
membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah.
Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan
tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar
efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan
menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan
hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara
manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman
yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya
menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas
organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan
menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas
kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak
boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai
dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana
para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan
itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan)
adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat
sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen
puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi
harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah
tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh
semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan
pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan
jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran
(turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus
menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk
mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan
menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan
mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber
buku)
3. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana
(how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat
dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan
dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa
proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis,
disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam
penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan
kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan
koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat
dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses
kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan
itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode
(Tata Kerja)
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi
sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih
terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan
memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat
baik.
4. Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara
ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen :
Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi :
Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja :
Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan
sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep
tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya
diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Tata Kerja atau
metode adalah satu cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan tepat sehingga proses kegiatan manajemen
dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat
mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara
ilmiah dan praktis.
Beberapa fungsi
Tata Kerja adalah:
- Menghindari
terjadinya pemborosan waktu yang tersedia
- Menghindari
hambatan dalam proses pencapaian tujuan
- Menjamin
adanya pembagian waktu kerja dan koordinasi yang tepat.
Manajemen
menjelaskan bahwa harus ada proses kegiatan dan penggunaan sumber daya yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan. Kemudian tata
Kerja menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilakukan sesuai dengan
sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa organisasi, manajemen, dan tata
kerja berkaitan satu sama lain. Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian
tujuan melalui kerja sama antar manusia. Untuk melaksanakannya diperlukan
organisasi sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian
untuk mengetahui bagaimana kegiatan kerja sama tersebut sebaiknya dilakukan,
dibutuhkan Tata Kerja atau metode untuk mencapainya dengan efisien dan tepat.
Jika ada
organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik,
pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan
lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk
mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih
maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan
timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.
5. Ciri-ciri Organisasi
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan
saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama
lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan
kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
6. Unsur-unsur Organisasi
Unsur-Unsur Organisasi
1. Manusia
(Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan
Bersama.
4. Peralatan
(Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan
alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental
Secara
garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan
bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan
mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan
oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara
teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap
bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut:
·
Sebagai wadah atau
tempat untuk bekerja sama.
·
Proses kerja sama
sedikitnya antara dua orang
·
Jelas tugas dan
kedudukannya masing-masing
·
Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur
organisasi yang paling dasar adalah :
·
Harus ada wadah atau
tempatnya untuk bekerja sama.
·
Harus ada orang-orang
yang bekerja sama.
·
Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus
jelas.
·
Harus ada tujuan
bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar yang membentuk suatu
organisasi terdiri dari :
·
Anggota organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan
pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa
kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan
pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan
masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan
perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia
lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan
self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan
elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf
ditransmisikan hanya ke satu arah).
·
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal
dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan
pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universal :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
7. Teori Organisasi
Teori Organisasi
7.1 TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori
ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan
sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas.
Dikatakan
teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil
yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi
merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-
peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang
bekerja sama.
Teori
Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.
Kelompok orang
c.
Kerjasama
d.
Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan
menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi
pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.
Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.
Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.
Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
•
BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
•
ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah
organisasi.
•
MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah
organisasi.
A.
TEORI BIROKRASI
Dikemukakan
oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan
“The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
·
Pembagian kerja
·
Hirarki wewenang
·
Program rasional
·
Sistem Prosedur
·
Sistem Aturan hak kewajiban
·
Hubungan antar pribadi yang bersifat
impersonal
B.
TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall
Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
·
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur,
Adaptasi)
·
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan,
Pertukaran)
·
Kegiatan Financial (penggunaan optimum
modal)
·
Kegiatan Keamanan
·
Kegiatan Akuntansi
·
Kegiatan Manajerial
C.
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW
TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan
efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya
masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki
sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W.
Taylor:
·
Menggantikan metode kerja dalam praktek
dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
·
Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan
karyawan
·
Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan
dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
·
Perlu dikembangkan semangat dan mental
karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
7.2 TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul
adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori
ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
7.3 TEORI
MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950
sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik.
Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka”
yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern
melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system
terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat
bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
8. Organisasi Niaga (PT, CV, Joint Ventura, FA,
Koperasi, Trust, Kartel, Holding Company)
ORGANISASI NIAGA
Organisasi Niaga adalah suatu organisasi yang
memiliki tujuan utama untuk
mencari keuntungan. Berikut adalah macam-macam
organisasi niaga :
1.Perseroan Terbatas (PT)
2.Perseroan Komanditer (CV)
3.Firma (FA)
4.Koperasi
5.Join Ventura
6.Trust
7.Kartel
8.Holding Company
8.1. PERSEROAN
TERBATAS (PT)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang
memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung
jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus
memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal
untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
ciri dan sifat pt :
- kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan
harta pribadi
- modal dan ukuran perusahaan besar
- kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan
pemilik saham
- dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki
bagian saham
- kepemilikan mudah berpindah tangan
- mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan /
pegawai
- keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham
dalam bentuk dividen
- kekuatan dewan direksi lebih besar daripada
kekuatan pemegang saham
- sulit untuk membubarkan pt
- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan
pajak deviden
8.2. PERSEROAN
KOMANDITER (CV)
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang
didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak
dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak
lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi
ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu
aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
ciri dan sifat cv :
- sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- modal besar karena didirikan banyak pihak
- mudah mendapatkan kridit pinjaman
- ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab
tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
- relatif mudah untuk didirikan
- kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
Jenis-jenis CV
komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang
pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer,
sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila
firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer
sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan
saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu
komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini
adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer
tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
8.3 FIRMA (FA)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan
usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung
jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan
laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian
pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung (Basu Swastha,
1988:55).
Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma
adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama.
Jadi ada beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Nama
perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu.
Ketentuan-ketentuan tentang firma ini diatur dalam
pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel) yang
bunyinya “Perseroan di bawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan
perusahaan di bawah nama bersama”.
Selain itu pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang menyebutkan inti dari firma yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling
menanggung dan untuk semuanya bertanggung jawab terhadap perjanjian firma
tersebut. Agar lebih jelas, peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh pasal
16 dan 18 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bulgerlijk Wetboek) yang
menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian, dimana dua orang atau
lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu dengan maksud supaya laba
yang diperoleh dari itu dibagi antara mereka.
Walaupun para anggota mempunyai kesatuan nama dalam
menjalankan usahanya dan perusahaan mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah
dari kekayaan masing-masing anggota, namun pada umumnya firma bukanlah badan
hukum, melainkan sebagai sebutan dari anggota bersama-sama. Ini disebabkan
karena masing-masing anggota dengan seluruh harta benda pribadinya bertanggung
jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian
bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas
pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan.
Untuk mendirikan persekutuan dengan firma, maka
mereka yang bersekutu dapat mendirikan dengan membuat suatu akte resmi. Akte
tersebut memuat tentang apa yang sudah disetujui mereka bersama-sama, seperti
nama perusahaan yang mereka dirikan, besarnya modal tiap sekutu, dll.
Selanjutnya akte tersebut harus didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
dan mengumumkan di dalam BNRI. Yang harus didaftarkan ialah akte pendiriannya
atau sebuah ikhtisar resmi dari akte itu. Ikhtisar resmi tersebut memuat hal
sebagi berikut:
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat kediaman
para firmant (sekutu)
2. Penunjukan tentang firma yaitu nama bersama
dengan keterangan apakah persekutuan itu adalah umum atau terbatas untuk
menjalankan sebuah cabang perusahaan.
3. Penunjukan para firmant yang tidak dikuasakan
menandatangani bagi persekutuan.
4. Saat mulainya dan akan berakhirnya persekutuan.
Ikhtisar resmi dari akte pendirian itu sebagaimana
sudah dikatakan harus diumumkan di dalam BNRI. Jika kedua tersebut diabaikan
(tidak mendaftarkan dan mengumumkan), maka ini berarti bahwa persekutuan
bekerja dalam segala lapangan, persekutuan didirikan untuk waktu yang tidak
terbatas dan tiap sekutu berhak menandatangani dan berbuat perbuatan hukum bagi
persekutuannya.
Ciri –ciri bentuk
badan usaha firma
a. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan
saling mempercayai.
b. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan
notaris maupun di bawah tangan.
c. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang
tidak terbatas.
Kebaikan-kebaikan
Firma
a. Jumlah modalnya relatif besar dari usaha
perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas usahanya.
b. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai
kemampuan finansial yang lebih besar.
c. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya
pembagian kerja di antara para anggota. Disamping itu, semua keputusan di ambil
bersama-sama.
d. Tergabung alasan-alasan rasional.
e. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada
perusahaan
Keburukan Firma
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap
seluruh utang perusahaan. Sebagai contoh, dapat dilihat bentuk berikut ini:
Anggota Investasi Dalam
Toko Pengecer Kekayaan
Pribadi
A Rp. 400.000
B Rp. 200.000
C Rp. 100.000
Dengan berbagai macam alasan, toko tersebut
mempunyai hutang sebesar Rp. 800.000. modal yang ditanamkan oleh para anggota
hanya sebesar Rp. 700.000 dipakai untuk melunasi hutang tersebut. Sisa hutang
sebesar Rp. 100.000 harus dibayar dari kekayaan pribadi. Karena A dan B tidak
memiliki kekayaan pribadi, maka sisa hutang tersebut harus dibayar oleh C.
b. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang.
Hal yang demikian ini memungkinkan timbulnya perselisihan paham diantara para
sekutu.
c. Kesalahan seorang firmant harus ditanggung
bersama.
8.4 KOPERASI
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko /
co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk
bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12
tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak
sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan
tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi
indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
- Landasan Idiil = Pancasila
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri
sendiri
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33
Ayat 1
A. Fungsi Koperasi / Koprasi
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian
indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi
indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara
indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan
jalan pembinaan koperasi
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat
indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan
merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang
ada
8.5 JOINT VENTURE
Joint Venture adalah kerjasama diantara dua orang
atau badan usaha atau lebih untuk mengusahakan tertentu, karakteristik :
* Waktunya terbatas
* Masing-masing pihak dapat menyerahkan kontribusi
baik berupa uang atau barang
* Keuntungan atau kerugian dibagi sama
* Untuk pihak-pihak yang berjasa diperhitungkan
terlebih dahulu bunga modal, komisi, bonus dan lain-lain
* Pimpinan usaha Joint Venture disebut ”managing
partner” yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan
laporan keuangan.
Akuntansi untuk Joint Venture
Terdapat dua metode, yaitu :
1.Buku-buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan
masing-masing anggota
2.Rekening-rekening tiap transaksi dicatat dalam
buku masing-masing anggota
Akuntansi untuk Joint Venture yang diselenggarakan
secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota
Joint Venture dianggap sebagai unit usaha yang
terpisah dari pemiliknya. Rekening-rekening pembukuan di dalam Joint Venture
meliputi rekening-rekening Aktiva, Hutang, Pendapatan, Biaya-biaya dan Modal
yang diselenggarakan untuk tiap-tiap anggota. Saldo kredit rekening modal
anggota di dalam Joint Venture, pada prinsipnya harus sama dengan saldo debit
”Rekening Investasinya” di dalam pembukuan yang diselenggarakan oleh anggota yang
bersangkutan.
Akuntansi untuk Joint Venture tidak diselenggarakan
secara terpisah
Masing-masing anggota harus mempunyai rekening
Joint Venture pada buku-bukunya. Rekening Joint Venture didebit untuk semua
biaya-biaya, dan dikredit untuk semua pendapatan-pendapatan dari Joint Venture.
Saldo kredit atau sebaliknya di dalam rekening Joint Venture merupakan laba
atau sebaliknya rugi Joint Venture tersebut. Meskipun masing-masing partner
mencatat transaksi-transaksi yang terjadi, pada buku managing partner tetap
harus dibentuk rekening-rekening aktiva dan hutang Joint Venture tersendiri.
Seperti misalnya, rekening-rekening : Kas-Joint Venture, Piutang-Joint Venture,
Hutang-Joint Venture, dll.
Masing-masing anggota selain managing partner hanya
mencatat setoran modal (penyertaan) dari para anggota dan terjadinya transaksi
biaya dan pendapatan-pendapatan yang mempengaruhi hak-hak penyertaan mereka.
Sedang untuk transaksi-transaksi yang sifatnya hanya merupakan bentuk
(konversi) dari aktiva yang satu ke aktiva yang lainnya atau dari hutang
tertentu kepada hutang lainnya tidak dicatat di dalam rekening-rekening
pembukuannya.
Kerjasama yang belum selesai (Uncomplete Venture),
apabila pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah
Apabila sampai pada akhir periode akuntansi, suatu
persetujuan Joint Venture belum bisa diakhiri, untuk keperluan penutupan
buku-buku masing-masing partner, maka perlu ada perhitungan laba (rugi) Joint
Venture. Menurut keterntuannya Joint Venture baru dapat menghitung rugi laba,
apabila usaha yang menjadi obyeknya sudah selesai. Apabila Joint Venture
diadakan diantara pengusaha-pengusaha atau perusahaan yang sudah memiliki
pembukuan yang sudah teratur, maka pada tiap-tipa akhir periode akuntansi perlu
keterangan yang lengkap tentang hasil-hasil operasi perusahaan seluruhnya.
Dalam hal pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah, maka
hak-hak para anggota di dalam Joint Venture pada setiap saat dapat ditentukan
(dihitung) dari saldo rekening-rekening yang menyangkut aktivitas Joint
Venture. Hak-hak para anggota adalah merupakan selisih antara jumlah komulatif
semua rekening yang mempunyai saldo debit dengan jumlah komulatif semua
rekening yang mempunyai saldo kredit dari pembukuan yang diselenggarakan oleh anggota
yang bersangkutan
8.6 TRUST
Suatu bentuk penggabungan atau kerjasama perusahaan
secara horizontal untuk membatasi persaingan maupun rasionalisasi dalam bidang
produksi dan penjualan.
8.7 KARTEL
Adalah bentuk kerjasama perusahaan dengan produksi
barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan. Kartel di bagi dalam beberapa bentuk : Kartel Kondisi (syarat),
Kartel Harga, Kartel Produksi, Kartel Daerah dan Kartel Pembagian Laba.
8.8 Holding
Company / Perusahaan Induk
Perusahaan yang berbentuk corp, yang menguasai
sebagian besar saham dari
beberapa perusahaan.
KESIMPULAN
Organisasi dapat di bedakan menjadi beberapa macam,
berdasarkan segi tujuan organisasi dibedakan menjadi organisasi niaga
(Perseroan Terbatas, CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel, Holding
Company), Organisasi Sosial maupun Organisasi Regional dan Internasional.
Masing-masing organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dengan
berorganisasi kita dapat mencapai suatu tujuan bersama-sama dengan anggota
organisasi yang lain sehingga dengan berorganisasi dapat melatih kita untuk
saling bekerja-sama dan saling percaya.
9. Organisasi Sosial
Pengertian organisasi sosial Organisasi
sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai
Etzioni organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja
dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai
berikut : pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasi; ada satu
atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi
serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan; ada pergantian tenaga bila
ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi.
Pengertian lainnya : Organisasi adalah suatu
sistem sosial yang bersifat langgeng, formal, memiliki identitas kolektif yang
tegas, daftar anggotanya terinci, dan mempunyai sifat hirarkis. Gagasan penting
kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud melakukan koordinasi.
Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila dilakukan
terpadu atau terintegrasi yang dilaksanakan oleh anggota-anggotanya.
Sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Formalitas, merupakan ciri organisasi
sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,
artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini
pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal
dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri
bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang
dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi
sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan
organisasi itu. Diantaranya adalah:
1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi
akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang
jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada
setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan
batasan yang telah disepakati bersama. Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang
telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan
organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara
maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka
berdasarkan kriteria-kriteria organisasi tertentu.
Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
1. Organisasi berorientasi pada pelayanan, yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi, yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius
Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
1. Organisasi berorientasi pada pelayanan, yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi, yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius
4. Organisasi-organisasi perlindungan
5. Organisasi-organisasi pemerintah
6. Organisasi-organisasi sosial
7. Organisasi-organisasi politik.
Organisasi formal memiliki suatu struktur
yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya,
kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga
menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi
berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing
anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit.
Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya
terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama
dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka
mereka relatif bersifat tidak fleksibel.
Contoh organisasi formal adalah perusahaan
besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas. Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar
maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang
menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan
bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh organisasi informal adalah pertemuan
tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan
menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan
menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
• Organisasi Primer, organisasi semacam ini
menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka
berlandaskan ekspektasi yimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan
dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu.
• Organisasi Sekunder, organisasi sekunder
memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual.
Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi
mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun
imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak
kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. Proses pembentukan Kelompok dan
Organisasi Sosial Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial
dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang
sama dalam memenuhi kebutuhannya.
10. Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi regional adalah
organisasi yang ruang lingupnya lebih luas, namun hanya wilayah – wilayah
Negara tertentu saja yang terlibat didalam oganisasi ini. Contoh organisasi
regional adalah ASEAN, karena pada organisasi ini hanya untuk negara-negara
yang berada di Asia Tenggara saja
Organisasi Internasional adalah organisasi yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar daripada Organisasi Regional, Organisasi Internasional wilayah yag terlibat didalamnya mencakup seluruh Negara di dunia. Contoh organisasi Internasional adalah PBB, karena organisasi ini bersifat terbuka untuk seluruh negara-negara di dunia.
Organisasi Internasional adalah organisasi yang memiliki ruang lingkup yang lebih besar daripada Organisasi Regional, Organisasi Internasional wilayah yag terlibat didalamnya mencakup seluruh Negara di dunia. Contoh organisasi Internasional adalah PBB, karena organisasi ini bersifat terbuka untuk seluruh negara-negara di dunia.