Kesamaan Derajat :
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan- Bantuan Fasilitas Pertanian Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Para petani dari
Kelompok Tani Lakalibue berdiskusi dengan pihak Energy Equity Epic Sengkang,
Pty.Ltd (EEES).
Komitmen EnergyEquity Epic
Sengkang,Pty.Ltd (EEES) untuk berpartisipasi membangun dan meningkatkan derajat
kehidupan masyarakat di sekitar areal operasi diwujudkan melalui berbagai
kegiatan yang tercakup dalam program tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility/CSR).
Pada 2011,EEES menyalurkan dana CSR
senilai Rp2.380.956.900 yang terbagi dalam enam bidang kegiatan, yakni
ekonomi,kesehatan,pendidikan, lingkungan hidup,fasilitas umum dan fasilitas
sosial, serta bantuan permodalan. Enam bidang kegiatan tersebut diselenggarakan
di sekitar lapangan gas Kampung Baru,Kecamatan Gilireng, Kabupaten
Wajo,SulawesiSelatan, yang menjadi wilayah operasi EEES.
Dari enam bidang kegiatan yang diselenggarakan,pemberian fasilitas pertanian di sektor ekonomi dan bantuan permodalan untuk usaha kecil menengah melalui koperasi simpan pinjam (KSP) dipandang palingcepatmenunjukkanhasil nyata bagi masyarakat. Untuk pemberian fasilitas pertanian,EEES mengalokasikan dana Rp309.105.000 yang diwujudkan dalam bentuk bantuan satu unit traktor tangan (hand tractor) di Desa Mamminasae, satu unit mesin perontok padi,satu unit pompa air 3,5 inc,satu unit mesin rumput, satu unit traktor tangan, dan satu unit mesin perontok jagung di Desa Arajang, dan satu unit mesin pompa air 6 inchi serta 50 batang pipa paralon 6 inchi di Kelurahan Gilireng, Kecamatan Gilireng.
Selain fasilitas pertanian, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, EEES juga menyerahkan bantuan 24 ekor sapi ditambah dengan tenaga pendamping (dokter hewan) untuk Desa Poleonro dan Desa Alausalo,Kecamatan Gilireng serta di Kelurahan Macanang, Kecamatan Majauleng. Adapun untuk membantu modal pada pengusaha kecil dan menengah, EEES menggulirkan bantuan permodalan kepada KSP Sejahterah plus pendampingan dari Kecamatan Gilireng. Berbagai program bantuan ini direspons sangat positif oleh masyarakat.
”Bantuan fasilitas pertanian terutama pompanisasi sangat bermanfaat bagi kami, para petani. Dengan bantuan itu, alhamdulillah panen dalam beberapa musim tanam dapat meningkat,” kata Ketua Kelompok Tani Lakalibue Binaan EEES, Pandu, yang mendapatkan bantuan pompanisasi dari program CSR. Pengelola Kelompok Simpan Pinjam Sejahterah, Andi Bunga Majang mengakui bantuan permodalan di KSP Sejahterah yang juga merupakan binaan EEES berperan besar meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan bantuan permodalan tersebut,para anggota dapat menggerakkan usaha rumahan di Kecamatan Gilireng.
”Para anggota sangat terbantu dengan adanya dana pinjaman tersebut. Betapa tidak, dibandingkan dengan KSP swasta lainnya, bunga untuk KSP Sejahterah sangat rendah dan dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah,” kata Andi. Hal senada diungkapkan anggota KSP Sejahterah, Hali. Dia mengatakan, bantuan permodalan dari EEES yang disalurkan melalui KSP terhitung cukup ringan.”Saya ambil modalRp2jutauntukjangkawaktu 10 bulan. Setiap bulannya saya hanya membayar angsuran Rp225.000. Ini sangat membantu karena di koperasi lain kena bunga tinggi,”katanya.
Di bidang kesehatan, EEES berkomitmen mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberian biaya operasional untuk lima posyandu di Kelurahan Gilireng, pemberian insentif kader posyandu, bantuan makanan tambahan untuk balita Berat Badan Bawah Garis Merah dari keluarga kurang mampu, dan pengadaan jamban keluarga dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten Wajo.Nilai total dana yang dikucurkan untuk bidang ini mencapai Rp202.843.700. Untuk bidang fasilitas umum dan fasilitas sosial,EEES terfokus pada masyarakat di Kelurahan Gilireng dan masyarakat di lokasi jalur pipa/ sumur gas.
Kegiatan yang diselenggarakan meliputi pemberian bantuan renovasi masjid, pengadaan air bersih untuk masjid,kantor,dan masyarakat luas,bantuan perbaikan sumur air bersih di Macanang, Kecamatan Majauleng, serta pengadaan lampu jalan di 55 titik Kecamatan Gilireng dan tujuh titik di Kelurahan Macanang. EEES juga memberi perhatian kepada wilayah terpencil, yakni Dusun Loae,Desa Mamminasae dengan mewujudkan listrik tenaga surya. Nilai total dana yang dikucurkan untuk bidang ini mencapai Rp820.019.750.
Sementara di bidang pendidikan, EEES merealisasikan dana CSR sebesar Rp393.187.950 yang direalisasikan dalam bentuk pemberian beasiswa teladan dan prestasi, beasiswa juara kelas, beasiswa kurang mampu,workshopuntuk kepala sekolah SD-SMK dan pengawas se-Kecamatan Gilireng. Dilaksanakan juga program magang untuk siswa SMK, perguruan tinggi dan instansi pendidikan lainnya. Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Gilireng Anas A Tjukke mengatakan, banyak manfaat diperoleh dari program CSR EEES, di antaranya membantu orang tua siswa yang kurang mampu dan menekan angka putus sekolah (drop out/DO).
”Adanya dana bantuan dari EEES membuat siswa terbantu menanggung biaya sekolahnya. Siswa juga semakin termotivasi utuk belajar karena ada program beasiswa,” kata Anas. Kendati demikian, dia berharap ke depannya program CSR EEES juga menyentuh perbaikan nasib guru. ”Kami berharap insentif tidak sekadar untuk siswa, melainkan juga guru,” katanya. Tidak ketinggalan, EEES juga menunjukkan komitmennya di bidang lingkungan hidup dengan menyerahkan bantuan 5.000 bibit mahoni dan 1.000 bibit mangga di Desa Paselloreng.
Nilai total realisasi bantuan ini mencapai Rp24.750.000. Di luar itu, EEES juga menggelar kegiatan kehumasan berupa sponsorship untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan stakeholders, pemuda atau mahasiswa, pelatihan wartawan , training stakeholders (pemerintah kecamatan dan desa), dan donasi bencana alam dengan total realisasi program kehumasan Rp630.956.900. Admin Supervisor EEES Andi Gustina mengatakan,program CSR disusun secara partisipatif dengan melibatkan stakeholders.
Penyusunan program yang dilakukan setiap setengah tahun ini, para stakeholders bisa memberikan usulan yang nantinya akan diseleksi lagi dengan melihat skala prioritas mulai tingkat desa, kecamatan, sampai kabupaten. Program-program yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang diawali dengan kegiatan Studi Pemetaan Sosial di wilayah binaan EEES, yaitu di Kecamatan Gilireng, di mana telah berhasil disusun masterplan rencana strategi program CSR 2011-2015.
Andi Gustina menjelaskan, studi pemetaan ini dilakukan oleh Institut Pengembangan Masyarakat (IPM) Universitas Nasional Jakarta pada 2010. ”Proses penyusunan program juga berdasarkan penggalian gagasan yang dilakukan ke desa-desa untuk mendapatkan usulan-usulan program yang yang dibutuhkan oleh masyarakat.Kegiatan ini kami lakukan bersama Pemerintah Kecamatan Gilireng. Usulan program ini lantas kami koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Wajo,dalam hal ini instansi terkait guna menyelaraskan program pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih,” paparnya.
Andi Gustina menegaskan, tujuan program CSR harus sejalan dengan program pemerintah. Khusus untuk ekonomi pertanian sengaja di prioritaskan untuk menyejahterahkan masyarakat karena potensi Kecamatan Gilireng di bidang pertanian.”Kami harapkan dengan kegiatan CSR ini bisa membantu jumardi nurdin _peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Dari enam bidang kegiatan yang diselenggarakan,pemberian fasilitas pertanian di sektor ekonomi dan bantuan permodalan untuk usaha kecil menengah melalui koperasi simpan pinjam (KSP) dipandang palingcepatmenunjukkanhasil nyata bagi masyarakat. Untuk pemberian fasilitas pertanian,EEES mengalokasikan dana Rp309.105.000 yang diwujudkan dalam bentuk bantuan satu unit traktor tangan (hand tractor) di Desa Mamminasae, satu unit mesin perontok padi,satu unit pompa air 3,5 inc,satu unit mesin rumput, satu unit traktor tangan, dan satu unit mesin perontok jagung di Desa Arajang, dan satu unit mesin pompa air 6 inchi serta 50 batang pipa paralon 6 inchi di Kelurahan Gilireng, Kecamatan Gilireng.
Selain fasilitas pertanian, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, EEES juga menyerahkan bantuan 24 ekor sapi ditambah dengan tenaga pendamping (dokter hewan) untuk Desa Poleonro dan Desa Alausalo,Kecamatan Gilireng serta di Kelurahan Macanang, Kecamatan Majauleng. Adapun untuk membantu modal pada pengusaha kecil dan menengah, EEES menggulirkan bantuan permodalan kepada KSP Sejahterah plus pendampingan dari Kecamatan Gilireng. Berbagai program bantuan ini direspons sangat positif oleh masyarakat.
”Bantuan fasilitas pertanian terutama pompanisasi sangat bermanfaat bagi kami, para petani. Dengan bantuan itu, alhamdulillah panen dalam beberapa musim tanam dapat meningkat,” kata Ketua Kelompok Tani Lakalibue Binaan EEES, Pandu, yang mendapatkan bantuan pompanisasi dari program CSR. Pengelola Kelompok Simpan Pinjam Sejahterah, Andi Bunga Majang mengakui bantuan permodalan di KSP Sejahterah yang juga merupakan binaan EEES berperan besar meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan bantuan permodalan tersebut,para anggota dapat menggerakkan usaha rumahan di Kecamatan Gilireng.
”Para anggota sangat terbantu dengan adanya dana pinjaman tersebut. Betapa tidak, dibandingkan dengan KSP swasta lainnya, bunga untuk KSP Sejahterah sangat rendah dan dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah,” kata Andi. Hal senada diungkapkan anggota KSP Sejahterah, Hali. Dia mengatakan, bantuan permodalan dari EEES yang disalurkan melalui KSP terhitung cukup ringan.”Saya ambil modalRp2jutauntukjangkawaktu 10 bulan. Setiap bulannya saya hanya membayar angsuran Rp225.000. Ini sangat membantu karena di koperasi lain kena bunga tinggi,”katanya.
Di bidang kesehatan, EEES berkomitmen mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberian biaya operasional untuk lima posyandu di Kelurahan Gilireng, pemberian insentif kader posyandu, bantuan makanan tambahan untuk balita Berat Badan Bawah Garis Merah dari keluarga kurang mampu, dan pengadaan jamban keluarga dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten Wajo.Nilai total dana yang dikucurkan untuk bidang ini mencapai Rp202.843.700. Untuk bidang fasilitas umum dan fasilitas sosial,EEES terfokus pada masyarakat di Kelurahan Gilireng dan masyarakat di lokasi jalur pipa/ sumur gas.
Kegiatan yang diselenggarakan meliputi pemberian bantuan renovasi masjid, pengadaan air bersih untuk masjid,kantor,dan masyarakat luas,bantuan perbaikan sumur air bersih di Macanang, Kecamatan Majauleng, serta pengadaan lampu jalan di 55 titik Kecamatan Gilireng dan tujuh titik di Kelurahan Macanang. EEES juga memberi perhatian kepada wilayah terpencil, yakni Dusun Loae,Desa Mamminasae dengan mewujudkan listrik tenaga surya. Nilai total dana yang dikucurkan untuk bidang ini mencapai Rp820.019.750.
Sementara di bidang pendidikan, EEES merealisasikan dana CSR sebesar Rp393.187.950 yang direalisasikan dalam bentuk pemberian beasiswa teladan dan prestasi, beasiswa juara kelas, beasiswa kurang mampu,workshopuntuk kepala sekolah SD-SMK dan pengawas se-Kecamatan Gilireng. Dilaksanakan juga program magang untuk siswa SMK, perguruan tinggi dan instansi pendidikan lainnya. Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Gilireng Anas A Tjukke mengatakan, banyak manfaat diperoleh dari program CSR EEES, di antaranya membantu orang tua siswa yang kurang mampu dan menekan angka putus sekolah (drop out/DO).
”Adanya dana bantuan dari EEES membuat siswa terbantu menanggung biaya sekolahnya. Siswa juga semakin termotivasi utuk belajar karena ada program beasiswa,” kata Anas. Kendati demikian, dia berharap ke depannya program CSR EEES juga menyentuh perbaikan nasib guru. ”Kami berharap insentif tidak sekadar untuk siswa, melainkan juga guru,” katanya. Tidak ketinggalan, EEES juga menunjukkan komitmennya di bidang lingkungan hidup dengan menyerahkan bantuan 5.000 bibit mahoni dan 1.000 bibit mangga di Desa Paselloreng.
Nilai total realisasi bantuan ini mencapai Rp24.750.000. Di luar itu, EEES juga menggelar kegiatan kehumasan berupa sponsorship untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan stakeholders, pemuda atau mahasiswa, pelatihan wartawan , training stakeholders (pemerintah kecamatan dan desa), dan donasi bencana alam dengan total realisasi program kehumasan Rp630.956.900. Admin Supervisor EEES Andi Gustina mengatakan,program CSR disusun secara partisipatif dengan melibatkan stakeholders.
Penyusunan program yang dilakukan setiap setengah tahun ini, para stakeholders bisa memberikan usulan yang nantinya akan diseleksi lagi dengan melihat skala prioritas mulai tingkat desa, kecamatan, sampai kabupaten. Program-program yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang diawali dengan kegiatan Studi Pemetaan Sosial di wilayah binaan EEES, yaitu di Kecamatan Gilireng, di mana telah berhasil disusun masterplan rencana strategi program CSR 2011-2015.
Andi Gustina menjelaskan, studi pemetaan ini dilakukan oleh Institut Pengembangan Masyarakat (IPM) Universitas Nasional Jakarta pada 2010. ”Proses penyusunan program juga berdasarkan penggalian gagasan yang dilakukan ke desa-desa untuk mendapatkan usulan-usulan program yang yang dibutuhkan oleh masyarakat.Kegiatan ini kami lakukan bersama Pemerintah Kecamatan Gilireng. Usulan program ini lantas kami koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Wajo,dalam hal ini instansi terkait guna menyelaraskan program pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih,” paparnya.
Andi Gustina menegaskan, tujuan program CSR harus sejalan dengan program pemerintah. Khusus untuk ekonomi pertanian sengaja di prioritaskan untuk menyejahterahkan masyarakat karena potensi Kecamatan Gilireng di bidang pertanian.”Kami harapkan dengan kegiatan CSR ini bisa membantu jumardi nurdin _peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Sumber :
Opini:
Dari contoh kasus diatas, dapat dilihat
bahwa pihak EEES, sangat membantu pekonomian masyarakat bawah. Komitmen
EnergyEquity Epic Sengkang,Pty.Ltd (EEES) untuk berpartisipasi membangun dan
meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di sekitar areal operasi diwujudkan
melalui berbagai kegiatan yang tercakup dalam program tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Pada 2011,EEES menyalurkan dana CSR
senilai Rp2.380.956.900 yang terbagi dalam enam bidang kegiatan, yakni
ekonomi,kesehatan,pendidikan, lingkungan hidup,fasilitas umum dan fasilitas
sosial, serta bantuan permodalan. Enam bidang kegiatan tersebut diselenggarakan
di sekitar lapangan gas Kampung Baru,Kecamatan Gilireng, Kabupaten
Wajo,SulawesiSelatan, yang menjadi wilayah operasi EEES.
Kegiatan meningkatkan taraf hidup
masyarakat ini patut ditiru oleh pemerintah. Karena cara dianggap sangat
efektif. Contohnya saja, bantuan permodalan dari EEES yang disalurkan melalui
KSP terhitung cukup ringan dengan bunga yang tidak terlalu besar. Jadi, dapat
membantu perekonomian masyarakat.
Andi Gustina menegaskan, tujuan program
CSR harus sejalan dengan program pemerintah. Khusus untuk ekonomi pertanian
sengaja di prioritaskan untuk menyejahterahkan masyarakat karena potensi
Kecamatan Gilireng di bidang pertanian.
Pelapisan Sosial :
Alihkan Subsidi
ke Sektor Lebih Produktif
PEMERINTAH lagi-lagi mengandalkan
bantuan langsung (direct cash transfer) bernama Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat (BLSM) sebagai jurus jitu untuk mengantisipasi dampak sosial pasca
kenaikan BBM.
Kebijakan tersebut langsung mendapat
respons dari berbagai pihak karena membuat rakyat tidak produktif. Ketua Umum
DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukan
solusi terbaik untuk membantu warga keluar dari kemiskinan.“Pola bantuan
dengan membagi langsung uang kepada setiap orang bukan langkah yang baik karena
akan tetap memberikan ruang bagi warga miskin untuk terus mengemis bantuan
pemerintah,kata Megawati,Jumat (16/3). Menurut dia,bantuan sebaiknya diberikan
dalam bentuk pembangunan infrastruktur di pedesaan agar bisa bermanfaat dan
produktif bagi masyarakat. Kan bisa dibuat jalan atau fasilitas umum di
desa.Lebih bermanfaat untuk masyarakat. Itu yang saya kritisi, kata Mega. Senada dengan itu, pengamat hukum
dan politik dari Indonesian Monitoring Development (IMD) Riau Raja Adnan
mengatakan, BLT tidak akan mampu menutupi dampak dari kenaikan harga BBM. Beban
rakyat akibat kenaikan harga BBM bersubsidi justru akan bertambah dan akan
lebih memperburuk perekonomian dalam negeri. Menurut Adnan, pemerintah
sebaiknya lebih mengedepankan program sosial dan kesejahteraan masyarakat yang
berkelanjutan. Misalnya program bantuan pendidikan, kemudahan pencairan dana
usaha kecil menengah atau mikro, dan bantuan bencana, ungkap dia.
Bagi pemerintah, program BLSM memang
tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat secara jangka
panjang. BLSM diperuntukkan agar masyarakat golongan rentan dapat beradaptasi
terhadap harga barang yang berpotensi naik pascakenaikan BBM. Namun,di situlah
letak kelemahannya. Kenaikan harga barang yang cenderung konstan akan menjadi
bom waktu bagi masyarakat miskin yang tidak mampu meningkatkan pendapatannya.
Dengan kata lain, jika program BLSM
tidak ditindaklanjuti dengan program sosial yang berorientasi jangka panjang,
ketika bantuan dihentikan masyarakat miskin akan tetap miskin. Seharusnya uang
subsidi BLT dapat dialihkan ke program lain yang lebih produktif misalnya
memberikan kredit usaha, memberikan dana untuk pendidikan atau kesehatan anak. Pemerintah
juga seharusnya bisa membuat proyek-proyek infrastruktur yang dapat
menghasilkan lapangan kerja bagi rakyat miskin.
Dengan demikian, mereka akan mampu meningkatkan daya belinya secara bertahap
dan keluar dari kemiskinan. Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada
Anggito Abimanyu mengungkapkan, pengalihan subsidi BBM tidak perlu dihabiskan
hanya untuk BLT,namun dialokasikan ke proyek- proyek infrastruktur, transportasi,
dan energi alternatif. Akan lebih efektif jika subsidi BBM tersebut dialihkan
untuk sektor transportasi dan energi alternatif, sedangkan untuk bantuan
langsung tunai nilainya tidak perlu besar, kata Anggito.
Menurut dia, BLT bagi masyarakat kurang
mampu pernah berhasil pada 2008,namun saat itu karena ada kenaikan harga minyak
tanah yang banyak dikonsumsi masyarakat. Sekarang tidak perlu yang sebesar dulu
karena saat ini masyarakat kurang mampu sudah beralih memakai bahan bakar gas
untuk rumah tangga atau tidak ada lagi tekanan terhadap dampak kenaikan harga
minyak tanah sehingga faktor kemiskinan sudah berkurang, ungkapnya.
Ia mengatakan,saat ini kompensasi
terbaik dari kenaikan harga BBM bersubsidi seharusnya lebih besar dialokasikan
ke sektor transportasi dan sektor energi terutama energi alternatif. Jika
kenaikan BBM ini pemerintah bisa menghemat anggaran sebesar Rp25 triliun dengan
asumsi kenaikan harga Rp1.000, untuk BLT cukup untuk sekitar 10 juta orang
saja. Sisa dananya untuk sektor energi alternatif dan transportasi, katanya.
Sementara itu,Ketua Departemen Keuangan
DPP Demokrat Ikhsan Modjo berharap pelaksanaan BLT kali ini akan lebih baik.
Masalah pendataan BLSM akan ditentukan mengacu pada hasil survei independen
yang dibuat BPS pada 2011 dengan basis data sensus penduduk yang telah
diverifikasi ke lapangan sehingga diharapkan datanya lebih akurat. Kami harap
data yang digunakan saat ini lebih akurat daripada data sebelumnya, kata
Ikhsan.
Dia menjelaskan, data yang ada sekarang
jauh lebih baik dari data yang dikembangkan untuk pembagian BLT sepanjang
2005-2008 sebab pendataan untuk pengembangan BLSM tahun ini sudah dimulai sejak
sensus penduduk pada 2010.Berbeda dengan proses pendataan untuk pembagian BLT
pada 2005 yang hanya dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan. m azhar/litbang
SINDO
Sumber :
Ulasan
:
Sosial adalah golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran tertentu .Pelapisan sosial adalah
gejala yang bersifat universal atau keseluruhan. Di dalam masyarakat mana pun,
pelapisan sosial selalu ada . Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut
bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya
pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa
harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan , dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam
masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara berkasta. Wujudnya bisa dilihat
dalam lapisan-lapisan masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang
dan rendah.
Pelapisan
sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang
dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok
lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan
oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai
sosial itu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar